Thursday, August 26, 2010

Toilet lebih penting dari Dakwah...

Dengan Nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Seorang Murabbi mendapati mutarabbinya telah mulai menjauhkan diri daripada usrah, katibah dsb. Bila ditanya kenapa? Disebabkan ‘bisnes’….!

Bisnesnya telah maju dan mulai sibuk menguruskannya saban hari.Tiada lagi ruang untuk menumpukan kepada perkara lain kerana bimbang bisnesnya akan terjejas. Siang dan malam dia akan pastikan semua urusan bisnesnya berjalan lancar.Waktu siang dihabiskan untuk mengawal selia marketnya yang begitu sibuk dengan pelanggan yang berpusu-pusu datang hingga lewat malam, sedangkan waktu malam pula diuntukkan bagi mengemaskini wang yang diperolehi di siang harinya. Begitulah sepanjang-panjang hari dalam seminggu dan bulan.

Murabbinya lantas menziarahinya ke tempat bisnes. Dia menyambut dengan baik tetapi diselaputi kerisauan yang mendalam, bimbang akan ditanya perihalnya dengan dakwahnya. Akhirnya dia berterus terang saja dengan memberi alasan bahawa dia tidak mampu untuk membiarkan urusan bisnesnya diurus oleh pekerja-pekerjanya tanpa pemantauan daripadanya sendiri. Dia perlu sentiasa bersama pekerja-pekerjanya pada setiap masa.

Murabbi yang bijaksana telah bertanya…”Sedang saudara memantau pekerja-pekerja saudara keluar masuk melaksanakan kerja mengikut yang disuruh, tiba-tiba perut saudara sakit dan perlu segera ke toilet bagi melegakannya; apa yang saudara akan lakukan?” Dia menjawab sudah tentu saya akan ke toilet dengan segera kerana itu adalah keperluan mendesak yang tidak boleh dikompromi…..makruuf yang akhi… Murabbinya lantas menyatakan: “Kalau demikian halnya, saudara telah menjadikan amal dakwah ini kurang pentingnya berbanding urusan saudara ke toilet…Ke toilet saudara kata penting dan perlu…kerananya bisnes mesti ditinggalkan. Tahukah saudara yang selama ini saudara telah meletakkan amal dakwah ini lebih rendah daripada martabat urusan saudara ke bilik air/tandas????”

Dengan jawapan Murabbinya, dia insaf dan kembali meletakkan dakwahnya di tempatnya yang paling tinggi dalam hidupnya. Sejak hari itu dia tidak lagi menguzurkan dirinya daripada menghadirkan dirinya ke program-program dakwah dan tarbiahnya…. Semoga ia menjadi pengajaran bagi kita semua insyaAllah…

petikan dari : http://abuamru1208.blogspot.com/

Tuesday, August 17, 2010

Kata-kata Mutiara

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.

Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian.

Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.

Imam Al Ghazali


Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.

Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

Khalifah ‘Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah.

Ibnu Mas’ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.

Khalifah ‘Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.

Khalifah ‘Umar


Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.

Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Khalifah ‘Umar

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.

Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.

Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.

Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.

Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.

Bediuzzaman Said Nursi